Rabu, 03 September 2014

Kaitan antara live view dan auto fokus pada DSLR



Auto fokus pada kamera DSLR memiliki keunggulan dibanding kamera saku karena dilakukan memakai proses phase detect dibanding kamera saku yang memakai contrast-detect. Keunggulan utamanya adalah dalam hal kecepatan dan ketepatan mencari fokus. Dengan mengimplementasikan sistem live-view pada kamera DSLR, konsekuensi utamanya adalah proses auto fokus akan menjadi lebih rumit, yang berdampak pada penurunan kecepatan auto fokus itu sendiri, terutama pada sistem live-view dengan sensor tunggal. Ceritanya begini, karena sensor tunggal pada DSLR yang memakai mode live-view harus terus menerima cahaya dari lensa, maka cermin yang berada di depan sensor harus diturunkan (mirror-down). Efek turunnya cermin ini adalah sistem auto fokus kamera menjadi tidak berfungsi. Untuk itu, saat kamera harus mencari fokus (saat tombol shutter ditekan dan ditahan) maka cermin terpaksa harus kembali diangkat (mirror-up) dan otomatis menutupi sensor sehingga proses live-view akan terputus sesaat. Naik turunnya cermin setiap mencari fokus inilah yang membuat rumit dan menyita waktu saat memotret dengan memakai fitur live-view.
Sebagai gambaran bolehlah saya ambil contoh kamera DSLR terbaru yang telah memiliki fitur live-view yaitu Canon EOS-450D yang berbasis sensor tunggal. Kamera ini memiliki keunggulan dalam keleluasaan pilihan mode auto fokus saat sedang memakai fitur live-view. Pilihan pertama adalah sistem auto fokus standar yang disebut Quick modeyaitu phase-detect, sementara pilihan kedua adalah Live mode yang memakai sistem auto fokus contrast-detect (lihat gambar disamping). Untuk memahami perbedaan fungsi dari kedua metoda auto fokus tadi, beginilah gambaran singkatnya :
Sistem Quick mode mengharuskan cermin diangkat selama kamera mencari fokus > proses live viewakan terhenti sejenak (LCD blank) > terdengar bunyi cermin naik turun > prosesnya memang cepat (sekitar satu detik) namun masih relatif lambat dibanding auto fokus tanpa live-view
Sistem Live mode tidak memerlukan cermin diangkat selama kamera mencari fokus > proses live viewtidak terganggu karena sensor tidak terhalang cermin > tidak ada suara cermin naik turun > namun sistem yang berbasis contrast-detect ini prosesnya lebih lambat (sekitar 3 detik) dibanding sistemphase-detect.
Terlepas dari untung rugi kedua sistem dari EOS 450D diatas, fitur live-view dengan memakai sensor utama untuk live-view memiliki kelebihan yaitu tampilan di layar benar-benar menampilkan 100% coverage, kemampuan asistensi gambar yang diperbesar untuk manual fokus, kemampuan depth of field preview, dan kepastian bahwa apa yang terlihat di layar adalah apa yang akan tersimpan di memori nantinya (what you see is what you get).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar